1. Redaksi Ayat
وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ (56) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ((57
2. Makna Mufrodat
- Kata حزب (Khizb) berarti pengikut. Yang dimaksud yaitu kelompok tertentu yang mempunyai militansi dan menyatu dalam satu wadah yang disepakati untuk membendung atau menanggulangi kesulitan. Dari sinilah kata partai terciptakan.
- Kata الْغَالِبُونَ (Al-Gholibun) berarti pemenang dengan pengertian meraih apa yang mereka harapkan , yakni kehidupan bahagia di dunia , keamanan dan ketentraman dalam bermasyarakat serta juga kebahagiaan di alam baka dengan meraih surga dan ridha Yang Mahakuasa SWT.
- Kata هزو (Huzuw) yaitu gurauan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan untuk melecehkan.
- Kata لعب (La'ib) diartikan permainan. Maksudnya yaitu segala aktifitas yang dilakukan bukan pada tempatnya , atau untuk tujuan yang tidak benar.
3. Terjemah
56. Dan barangsiapa mengambil Yang Mahakuasa , Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya , maka sesungguhnya pengikut (agama) Yang Mahakuasa itulah yang pasti menang. 57. Hai orang-orang yang beriman , janganlah kau mengambil jadi pemimpinmu , orang-orang yang membuat agamamu jadi buah olok-olokan dan permainan , (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu , dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Yang Mahakuasa kalau kau betul-betul orang-orang yang beriman.
4. Asbabun Nuzul
Abu Syaikh dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Abbas yang mengatakan , bahwa Rifa'ah bin Zaid bin Tabut dan Suwaid bin Harits telah memperlhatkan keislamannya , akan tetapi keduanya kemudian menjadi munafik. Dan tersebutlah bahwa ada seorang laki-laki dari kalangan kaum Muslimin bersahabat dengan mereka. Kemudian Yang Mahakuasa SWT menurunkan ayat Al-Maidah[1] 57 ini.
5. Analsia Kandungan Ayat
Menurut tafsir Kementrian Agama RI , ayat 56 ini yaitu sebuah jaminan dari Yang Mahakuasa kepada kaum Muslimin yang telah menimbulkan Yang Mahakuasa , Rasul-Nya , serta orang mukmin menjadi pemimpin dan penolongnya. Yang Mahakuasa menjamin dan menjanjikan kemenangan bagi mereka. Mereka biasa disebut dengan (Hizbullah) , yaitu penganut agama Yang Mahakuasa yang setia. Pertolongan Yang Mahakuasa akan turun kepada mereka sehingga mereka akan menerima kemenangan yang paling gemilang.
Menurut tafsir Kementrian Agama RI , pada ayat 57 Yang Mahakuasa melarang orang-orang mukmin supaya tidak memilih orang-orang kafir yang suka mengejek dan mempermainkan agama Islam untuk menjadi sahabat bersahabat , pelindung serta penolongnya baik orang kafir asli penyembah api , berhala dan sebagainya , maupun yang tidak asli mirip mahir kitab yaitu orang-orang Yahudi dan Nashrani.
Baca juga: Tafsir Surat Ali Imran Ayat 26 Tentang Kepemimpinan[2]
Diantara orang kafir yang diduga melaksanakan pelecahan anutan Islam yaitu mahir kitab yang kebenciannya mendalam terhadap Islam. Keadaan pemimpin yang memiliki konotasi melecahkan anutan agama yaitu mereka yang melaksanakan kesewenangan , tiran , kuropsi , memperkaya diri , berindak dzalim dalam menjalankan amanah kepemimpinan.
6. Kandungan Hikmah
- Ajaran Islam yaitu agama yang telah disempurnakan Yang Mahakuasa , maka mustahil kalau anutan tersebut bertentangan dengan kebijaksanaan dan logika insan yang sehat.
- Allah juga melarang kepada kaum Muslimin supaya tidak menimbulkan sahabat bersahabat , pelindung serta penolong terhadap orang-orang kafir.
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 56-57 Tentang Kepemimpinan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Arif Setiawan
References
- ^ Al-Maidah (tpq-rahmatulihsan.blogspot.com)
- ^ Tafsir Surat Ali Imran Ayat 26 Tentang Kepemimpinan (tpq-rahmatulihsan.blogspot.com)
