وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
2. Makna Mufrodat
- Kata مَعْرُوفِ (Ma'ruf) , secara bahasa berasal dari kata 'arafa - ya'rifu yang berarti tahu. Para ulama mengaitkan kata ma'ruf dengan 'urf yang berarti adat istiadat. Seolah-olah al-ma'ruf ialah suatu amal kebajikan yang telah menjadi kebiasaan insan dan tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits.
- Kata مُنْكَرِ (Mungkar) , dipahami oleh para ulama sebagai segala sesuatu , baik ucapan maupun perbuatan yang bertentangan dengan banyak sekali amal kebajikan dari tuntunan agama (al-khair) , logika dan adat istiadat.
- Kata الزَّكَاةَ (Zakat) memiliki arti ukuran dari harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang tertentu pula dengan memenuhi beberapa syarat.
- Kata حَكِيمٌ (Hakim) berarti Tuhan Yang Maha Bijaksana. Al-Hakim ialah yang memiliki pesan yang tersirat , yakni yang paling tahu diantara segala yang utama , baik dalam hal pengetahuan maupun dalam hal perbuatan.
3. Terjemah
71. Dan orang-orang yang beriman , lelaki dan perempuan , sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf , mencegah dari yang munkar , mendirikan shalat , menunaikan zakat dan mereka taat pada Tuhan dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Tuhan Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4. Analisa Kandungan Ayat
Menurut Tafsir Kementrian Agama RI , pada Surat At-Taubah ayat 71[1] ini menjelaskan bahwa umat Islam baik laki-laki maupun perempuan saling menjadi pembela di antara mereka. Selaku mukmin ia membela mukmin lain alasannya ialah relasi seagama dan lebih-lebih lagi apabila mukmin tersebut ialah saudaranya sendiri karena relasi darah.
Wanita pun selaku mukminah juga ikut serta membela saudara-saudaranya dari kalangan laki-laki mukmin alasannya ialah terdapat relasi segala sesuatu dengan fitrah kewanitaannya sebagaimana istri-istri Rasulullah dan juga istri-istri para teman juga ikut serta turun ke medan perang bersama-sama tentara Islam dengan peran menyediakan air minum serta menyiapkan makanan alasannya ialah hal ini bisa membangkitkan rasa persaudaraan , kesatuan , tolong menolong dan saling mengasihi dengan dasar keimanan.
Wanita pun selaku mukminah juga ikut serta membela saudara-saudaranya dari kalangan laki-laki mukmin alasannya ialah terdapat relasi segala sesuatu dengan fitrah kewanitaannya sebagaimana istri-istri Rasulullah dan juga istri-istri para teman juga ikut serta turun ke medan perang bersama-sama tentara Islam dengan peran menyediakan air minum serta menyiapkan makanan alasannya ialah hal ini bisa membangkitkan rasa persaudaraan , kesatuan , tolong menolong dan saling mengasihi dengan dasar keimanan.
Kesemuanya itu didorong oleh semangat setia kawan yang menimbulkan mereka sebagai satu tubuh atau satu bangunan tembok yang saling menguatkan satu sama lain dalam hal menegakkan keadilan dan meninggikan kalimat Allah.
Sifat mukmin yang mirip itu banyak dinayatakan oleh hadits-hadits Nabi Muhammad SAW antara lain , mirip dalam sabda beliau: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi , saling menyantuni dan saling membantu mirip satu jasad , apabila salah satu anggota menderita seluruh jasad itu saling mencicipi demam dan tidak tidur".
Sifat mukmin yang mirip itu banyak dinayatakan oleh hadits-hadits Nabi Muhammad SAW antara lain , mirip dalam sabda beliau: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi , saling menyantuni dan saling membantu mirip satu jasad , apabila salah satu anggota menderita seluruh jasad itu saling mencicipi demam dan tidak tidur".
Di samping itu , sifat saling membela ini hanya terdapat pada kalangan mukmin saja tidak pada orang-orang munafik alasannya ialah mereka diliputi oleh keraguan hati dan sifat pengecut. Persaudaraan ini di kalangan mereka hanya dianggap permainan pengecap saja. Sifat-sifat yang dimiliki orang-orang mukmin itu berlainan dengan sifat-sifat orang-orang munafik antara lain:
.) Orang-orang mukmin menyuruh insan untuk senantiasa berbuat kebajikan (amar ma'ruf) sedangkan orang-orang munafik menyuruh insan untuk berbuat mungkar.
.) Orang-orang mukmin melarang insan berbuat mungkar sedang orang-orang munafik melarang insan berbuat baik.
.) Mereka orang-orang mukmin jikalau mengerjakan shalat ia mengerjakannya dengan khusyuk dan tawadhu' disertai hati yang nrimo sedangkan orang-orang munafik mengerjakan shalat dalam keadaan terpaksa dan pamer (riya').
.) Orang-orang mukmin selain mengeluarkan zakat , tangan mereka juga digunakan saling membantu dan memperlihatkan sumbangan sosial sedangkan orang-orang munafik ialah kikir , jikalau mereka mengeluarkan zakat atau derma ialah alasannya ialah khawatir atau bahkan karena pamer dan ingin dilihat oleh orang lain.
.) Orang-orang mukmin terus-menerus berada di atas ketaatan kepada Tuhan dengan meninggalkan segala yang dilarang-Nya dan mengerjakan segala perintah menurut kesanggupan sedang orang-orang munafik ialah orang-orang yang terus-menerus di atas perbuatan maksiat.
5. Hikmah Kandungan Ayat
- Islam ialah agama sosial dimana setiap anggota masyarakat harus melaksanakan kewajiban Amar Ma'ruf Nahi Munkar terhadap sesama.
- Tindakan yang paling baik harus dilakukan setiap orang yang beriman baik itu laki-laki maupun perempuan. Mereka harus senantiasa menciptakan kehidupan yang rukun dan saling tolong menolong dalam kebaikan.
- Setiap insan harus saling memgingatkan. Kita akan menjadi umat terbaik jikalau saling mengingatkan jikalau diantara mereka ada yang salah.
Tafsir Surat At-Taubah Ayat 71 Tentang Kepemimpinan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Arif Setiawan
References
- ^ Surat At-Taubah ayat 71 (tpq-rahmatulihsan.blogspot.com)
- ^ Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 56-57 Tentang Kepemimpinan (tpq-rahmatulihsan.blogspot.com)